Mengenal Ecotourism Tangkahan di Taman Nasional Gunung Leuser

Penulis : Arif Yoga Pratama

Organisasi ekowisata pertama di dunia, TIES (The International Ecotourism Society) memberikan definisi singkat mengenai ecotourism atau yang dikenal dengan ekowisata, yaitu perjalanan wisata ke wilayah yang alami dalam rangka mengkonservasi atau menyelamatkan lingkungan dan memberi penghidupan penduduk lokal. Konsep ekowisata memiliki tujuan untuk mengusung keberlanjutan. Seperti ekowisata yang terdapat di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), yaitu Ekowisata Tangkahan. Ekowisata Tangkahan ini cukup terkenal hingga mancanegara karena memiliki daya tarik tersendiri. Letak Ekowisata Tangkahan berada pada sejengkal kawasan TNGL dimana taman nasional ini pernah ditetapkan oleh UNESCO sebagai situs warisan dunia, Tropical Rainforest Heritage of Sumatera pada tahun 2004 dan menjadi rumah terakhir bagi harimau sumatera, badak sumatera, orangutan sumatera, dan gajah sumatera. read more

Ancaman Kepunahan Burung Di Indonesia

Penulis : Aina Nur Fitri

Burung Maleo Senkawor (Sumber : digstraksi.com)

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan jenis burung cukup tinggi, yaitu mencapai 1666 pada tahun 2014 (Susanti, 2014 dalam Saefullah et al., 2015) dan terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Hasil inventarisasi terbaru pada awal tahun 2022 menyatakan bahwa saat ini terdapat 1818 spesies burung yang ada di Indonesia (Burung Indonesia, 2022). Hal ini menjadikan jenis burung Indonesia menyusun sebanyak kurang lebih 17% dari total jenis burung di dunia yang mencapai 9700 spesies (Kompas.com, 2021). Namun, 177 spesies burung di antara 17% tersebut berada dalam ancaman kepunahan. read more

Mengenal Kura-Kura Leher Ular Rote, Satwa Endemik Dari Ujung Selatan Kepulauan Indonesia

Penulis : Antonius Dharma

Foto : Maslim As-singkily diambil dari Mongabay.co.id

Pulau Rote atau  sering dikenal juga dengan nama Kepulauan Roti, merupakan salah satu pulau penyusun kabupaten Rote Ndao, kepulauan paling selatan wilayah Nusantara. Kabupaten Rote Ndao merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari 107 dengan luas wilayah sebesar 1.280,10 km² (Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Kab. Rote Ndao, 2019). Dalam aspek keanekaragaman hayati flora dan fauna, kawasan hutan pada Kabupaten Rote Ndao terbagi menjadi beberapa fungsi kawasan dari hutan produksi, hutan lindung, hutan produksi terbatas, hutan konversi, hingga suaka margasatwa (Fanggidae, 2016), yang menyebabkan ditemukannya beberapa Key Biodiversity Areas (KBA) yang menjadi kawasan penting bagi pelestarian habitat satwa seperti burung, reptil hingga mamalia laut, salah satunya yaitu Chelodia mccordi atau yang dikenal sebagai kura-kura leher ular Rote (Ika, 2021). read more

Menilik Proyek “Jurassic Park” Taman Nasional Komodo Menyongsong KTT G20 Di Labuan Bajo

Penulis : Bilal Adijaya

Breaking News!!! Komite Warisan Dunia UNESCO meminta Pemerintah Indonesia menghentikan proyek pembangunan pariwisata di Taman Nasional Komodo[1].

Sumber : Dokumentasi Kemenparekraf diambil dari Kompas.com[5]
Berita yang tak asing, setahun silam pada bulan Juli 2021. Indonesia menggemparkan dunia dengan mengumumkan pembangunan wisata berbasis geopark di TNK, Nusa Tenggara Timur. “Fokus kita adalah menghadirkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan lingkungan dalam konsep Integrated Tourism Master Plan Labuan Bajo,” tutur Menparekraf Sandiaga Uno[2]. Akhir tahun 2021, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah Presidensi G20. Labuan Bajo adalah salah satu tuan rumah dengan wisata unggulan yang dipersiapkan Pemerintah Indonesia dalam ajang satu tahunan itu. “Peningkatan kualitas Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo dilakukan untuk menunjang side event KTT G20 ini,” jelas Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan[3]. read more

Fakta Reptil Ajaib Dari Indonesia

Penulis : Ratih Cahyaning Jati W.

Sumber : Bonauli (detik.com)

Kadal terbesar dan tertinggi di dunia, Komodo memiliki nama latin Varanus komodoenesis. Komodo adalah reptil purba asli Indonesia. Reptil besar ini masuk ke dalam salah satu dari tujuh keajaiban dunia pada tanggal 11 bulan 11 tahun 2011. Jika dilihat dari fisiknya untuk komodo jantan punya bobot yang lebih besar dibandingkan dengan komodo betina. Karena badannya yang besar, komodo memiliki pergerakan yang lambat yakni sekitar 8-10 kilometer per jam. Akan tetapi dalam kondisi terancam atau takut, mereka dapat lari hingga kecepatan 18 kilometer per jam. read more

Menapaki Jejak Pembantaian Hiu

Penulis : Bilal Adijaya

Sumber : Republika.co.id

Merupakan sebuah anugrah alam yang luar biasa, bahwa luas kawasan perairan Indonesia mencapai hampir 2/3 luasan total administratif Indonesia. Berbagai komoditas laut seperti ikan maupun terumbu karang menjadi sumber daya yang cukup diperhitungkan dalam satu dekade terakhir. Salah satu komoditas laut yang memiliki peminat dan permintaan tinggi dalam lingkup lokal maupun global adalah perikanan hiu.

Di dunia terdapat sekitar 500 spesies hiu dengan 30% dari total spesies tersebut statusnya Endangered (terancam) berdasarkan IUCN red list[4]. Perairan Indonesia memiliki keragaman jenis hiu sejumlah 117 jenis hiu sub kelas Elasmobranchii dan 3 jenis hiu hantu sub kelas Holocephali[3]. read more