Penulis : Lusi Heraningtyas
15 Oktober 2020 dua orang pemuda, Muhammad Suranto dan Muhammad Rizky Fauzan menemukan burung dari hutan di Kalimantan yang belum pernah mereka jumpai sebelumnya. Rasa penasaran akan jenis burung tersebut membuat mereka bertanya ke kelompok pengamat burung, BW Geleatus dengan menunjukkan foto burung tersebut. Burung yang berekor pendek, berwarna coklat dengan burik abu-abu di perut, memiliki dahi dan garis alis hitam, iris merah tua, paruh hitam, dan kaki merah muda serta berukuran 16 sentimeter ini telah dinyatakan hilang selama 172 tahun dan beruntungnya jenis burung ini ditemukan kembali. Burung ini adalah burung Pelanduk Kalimantan (Malacocincla perspicillata).
Mohammad Irham, Peneliti Ornitologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), pada 9 Oktober 2020 menyatakan, burung itu dari keluarga Malacocincla dan sehari berikutnya Panji Gusti Akbar, dari Kelompok Ornitologi Indonesia Birdpacker mencurigai burung itu adalah Pelanduk Kalimantan (Malacocincla perspicillata) seperti termuat dalam situs berita lingkungan Mongabay. Identifikasi burung dilakukan dengan mencocokkan foto hasil temuan dengan spesimen yang ada di Museum Naturalis Biodiversity Center di Leiden, Belanda. Hasil temuan ini kemudian dituliskan dalam bentuk paper yang dipublikasikan di Jurnal Birding Asia Vol. 34 tahun 2020. Burung Pelanduk Kalimantan langsung dilepaskan kembali setelah dipotret, lalu para peneliti sedang menyiapkan persiapan unutk penelitian lebih lanjut.
Spesies punah telah ditemukan kembali, mungkin di sekitar kita juga terdapat hal yang sama. Hal ini menjadi pendorong dan penguat bagi kita untuk lebih peka dan memerhatikan lingkungan sekitar kita. Siapa tau kita bisa menemukan spesies punah lainnya?!
Sumber referensi :
Akbar, P.G., Teguh W.L., Muhammad S., Muhammad R.F., Doddy F., Joko S.T., dan Ding L.Y. 2020. Missing for 170 years-the rediscovery of Black-browed Babbler Malacocincla perspicillata on Borneo. Jurnal Birding ASIA 34 : 12-14.