Ada Apa dengan Perairan Natuna?

Penulis : Fabian Ayu

Photo by: Yogi ES/Mongabay Indonesia

Pada tanggal 20 Maret 2021 lalu, warga Kabupaten Natuna menemukan bangkai binatang laut yang membusuk mengapung di perairan Desa Kelanga. Danielle Kreb, Scientific Program Manager Yayasan Konservasi RASI memastikan bahwa binatang laut yang terdampar tersebut adalah paus baleen. Paus ini masuk dalam golongan paus mysticeti atau tidak bergigi dengan ciri khas memiliki dua rahang yang tidak bersambung dan berbentuk seperti gading gajah. Seminggu setelah ditemukan bangkai paus baleen ini, warga kembali menemukan lumba-lumba yang terluka di bibir pantai. Jika dilihat dari google map, pantai tempat lumba-lumba ditemukan hanya berjarak 48 km dari tempat ditemukannya paus baleen. Idris, Ketua Rapala, mengatakan bahwa masyarakat setempat sadar akan pentingnya konservasi sehingga mereka sempat menolongnya dan melepaskan kembali ke laut. Selain dua kejadian tersebut, sebelumnya juga telah banyak ditemukan mamalia laut yang mati terdampar di Kepulauan Natuna ini. Kemudian apa yang menjadi penyebab terjadinya fenomena ini?

Menurut Sekar Mira, peneliti mamalia laut di Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI), penyebab kematian mamalia di laut cukup banyak, bisa terjadi secara alami dan tidak alami. Contoh penyebab alami seperti cuaca ekstrim, radiasi sinar matahari, magnetik bumi, dan sebagainya. Sedangkan contoh penyebab tidak alami adalah interaksi dengan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti pencemaran laut, perburuan, dan ocean noise atau kebisingan di laut akibat aktivitas kapal selam. Seperti yang diketahui bahwa Perairan Natuna sering dijadikan tempat latihan militer. Selain itu, kondisi laut saat ini juga semakin memburuk yang menyebabkan kualitas air juga tidak baik. Mira juga menambahkan bahwa penanganan fenomena ini perlu adanya sinergitas yang erat antara masyarakat dan pemerintah.

Sumber:

Mongabay Indonesia

Leave a comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.