Forestation Pintar

34 posts

Surga Tempat Bidadari Halmahera Bernama Aketajawe Lolobata

Penulis: Farid Al Chusna Ridhoni

Taman Nasional Aketajawe Lolobata terletak di Provinsi Maluku Utara, provinsi yang juga memiliki Suaka Paruh Bengkok terbesar di Indonesia. Taman nasional ini dibagi menjadi dua blok yaitu blok Aketajawe yang terletak di Kota Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Timur, dan Kabupaten Halmahera Tengah serta blok Lolobata yang terletak di Kecamatan Maba, Kecamatan Wasile Utara, dan Kecamatan Wasile Timur Kabupaten Halmahera Timur. Taman nasional ini resmi ditunjuk melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.397/Menhut-II/KUH/2004 pada tanggal 18 oktober 2004. Memiliki luas total 167.319,32 hektare dengan dibagi pada zona inti seluas 81.638,55 ha, zona rimba seluas 67.008,63 ha, zona pemanfaatan seluas 12.917,98 ha, zona tradisional seluas 2.591,26 ha, zona rehabilitasi seluas 3.153,38 ha, serta zona khusus seluas 9,52 ha. read more

Penangkaran dan Peternakan, Apa Bedanya?

Penangkaran rusa sambar di Kalimantan Timur (Photo: kaltimprov.go.id)

Penulis: Astri Chairunnisa

Sehabis membaca judul artikel ini, mungkin beberapa dari kalian ada yang berpikir ‘jelas dong, bedanya kan dari objek pengelolaannya’ atau mungkin ‘dari tujuan pengelolaannya, menyangkut ekonomi atau tidak’. Kalau bicara jujur, penulis sendiri awalnya berpikir seperti itu. Namun, ternyata perbedaannya bukan dari keduanya lho!

Pernahkah terpikir di benak kalian, bahwa sebenarnya satwa di peternakan adalah satwa liar yang berhasil didomestikasi? Sebagai contoh, sapi merupakan domestikasi dari banteng, dan ayam yang biasa kita konsumsi merupakan turunan dari ayam hutan? Wah, penulis pun awalnya belum pernah berpikir sejauh itu. Bisa dikatakan bahwa asal mula dari kedua objek pengelolaan adalah sama. Dengan demikian, objek kelola tidak dapat dijadikan sebagai pembeda antara penangkaran dan peternakan. read more

Pertumbuhan Vegetasi Pantai dan Faktor yang Mempengaruhinya

Penulis: Medinfo FORESTATION

Pantai merupakan kawasan transisi antara daratan dan lautan. Di kawasan ini, kondisi alam berbeda dengan kawasan daratan, mulai dari kondisi tanah, angin, dan pengairannya. Perbedaan kondisi tersebut membuat vegetasi yang mampu hidup di pantai memiliki karakteristik tersendiri. Salah satunya adalah ketahanan terhadap salinitas yang tinggi.

Lalu, apa saja sih faktor yang mempengaruhi pertumbuhan vegetasi pantai? Menurut Mahfudz (2012), vegetasi pantai dipengaruhi oleh:

1.Hembusan angin dan garam read more

Fight or Flight? Mengintip Mekanisme Perlindungan Diri Satwa Liar

Burung hantu (Photo: Scott McCusker)

Penulis: Medinfo FORESTATION

Predator avoidance mechanisms adalah perilaku hewan yang menghindar ketika mendeteksi pemangsanya berada di sekitar mereka. Perilaku ini merupakan salah satu mekanisme survival hewan selain anti-predator mechanisms. Mekanisme menghindari predator ini berkembang karena adanya persentase keberhasilan pemangsaan yang tinggi, sehingga memaksa mangsa untuk mengambil langkah flight dibandingkan dengan fight. Keberadaan pemangsa dideteksi melalui indera penglihatan, pendengaran, chemosensory, atau getaran. read more

Membedah Perilaku Berkelompok Pada Satwa

Bison herd (Photo: Neal Herbert/Yellowstone NPS)

Penulis: Medinfo FORESTATION

Grouping atau berkelompok adalah bentuk cara hidup satwa liar selama hidupnya. Perilaku berkelompok memiliki banyak tujuan, antara lain untuk meningkatkan keamanan diri, memudahkan dalam mencari makan, dan mengurangi kematian akibat predasi. Perilaku ini dipicu oleh kesamaan dalam kebutuhan karena ecological constraints (seperti pada gajah) atau hirarki sosial (seperti pada monyet jepang). Kelompok-kelompok yang ada membentuk pola persebaran secara spasial, yang dapat menandakan adanya sumber daya tertentu di lokasi tertentu. read more

Harimau Terakhir Indonesia

Penulis: Ridwan Guntoro

Disadari atau tidak dengan punahnya harimau sumatera berarti adalah punahnya spesies terakhir harimau yang berada di Indonesia. Kita tahu bahwa harimau jawa dan harimau bali telah dinyatakan punah, dan disadari atau tidak kita telah kehilangan sumber ilmu pengetahuan kita ditahun 1940-an dan 1970-an dimana masing-masing harimau jawa dan harimau sumatera dinyatakan punah. Energi dan semangat untuk melakukan berbagai tindakan untuk mempertahankan tidak didapatkan oleh harimau jawa dan harimau bali. Namun, saat ini memungkinkan menjadi waktu untuk memberikan perhatian terhadap spesies terakhir harimau. read more