Yearly Archives: 2022

24 posts

Konservasi Dengan Konsep Hutan Keramat

Penulis : Aina Nur Fitri

Hutan adalah kawasan habitat berbagai jenis pohon dan jenis tumbuhan lainnya (Purwaningsih, 2022). Sebagai salah satu sumberdaya alam, fungsi yang ditawarkan hutan sangatlah beragam, baik dari aspek sosial ekonomi, hingga aspek perlindungan (Birgantoro, 2007 dalam Wenno et al., 2021). Selain itu, manfaat hutan secara langsung dapat dilihat dari kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan pangan dan papan, sementara manfaat tidak langsung hutan adalah menjadi sumber devisa negara, habitat plasma nutfah, penunjang fungsi hidroorologi serta potensi objek daya tarik ekowisata (Nabila et al., 2017 dalam Wenno et al., 2021). Namun sebaliknya, dengan fungsi penting yang ada pada hutan, keberadaannya semakin menurun setiap waktu. Di Indonesia sendiri tercatat memiliki luasan hutan sekitar 9,7 juta Ha yang menyusun separuh luas total kawasan hutan di Asia (Wenno et al., 2021). Berdasarkan data tahun 1990-2020 yang menyatakan tren penurunan luas hutan mencapai 19%, dan diprediksi akan bertambah menjadi 20% dalam rentang 2005-2025 (beritasatu.com), menjadikan upaya konservasi perlu dilakukan agar kawasan hutan tetap lestari.  read more

Menurunkan Emisi Melalui Konsesi Hutan Gambut

Penulis : Aina Nur Fitri

Upaya menurunkan emisi CO2 semakin gencar dilakukan oleh pemerintah. Tentu saja tujuan utama yang ingin dicapai adalah mengatasi adanya perubahan iklim di dunia. Seperti yang kita ketahui, bahwa karbon merupakan salah satu komponen yang menyebabkan efek gas rumah kaca sehingga suhu bumi menjadi naik (Pujiastuti et. al., 2010). Keberadaan hutan sangat penting karena dapat mengurangi karbon yang berada bebas di atmosfer, yaitu dengan mekanisme penyerapan karbon yang dilakukan dalam proses fotosintesis dan kemudian disimpan pada organ-organ tubuh pohon. Namun, kenyataannya luas hutan dunia semakin berkurang seiring berjalannya waktu. Di Indonesia saja telah terjadi penurunan luas hutan atau deforestasi sebesar 119,1 ribu ha dalam kurun waktu 2019-2020 (PPID KLHK, 2021). read more

Mengenal Ecotourism Tangkahan di Taman Nasional Gunung Leuser

Penulis : Arif Yoga Pratama

Organisasi ekowisata pertama di dunia, TIES (The International Ecotourism Society) memberikan definisi singkat mengenai ecotourism atau yang dikenal dengan ekowisata, yaitu perjalanan wisata ke wilayah yang alami dalam rangka mengkonservasi atau menyelamatkan lingkungan dan memberi penghidupan penduduk lokal. Konsep ekowisata memiliki tujuan untuk mengusung keberlanjutan. Seperti ekowisata yang terdapat di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), yaitu Ekowisata Tangkahan. Ekowisata Tangkahan ini cukup terkenal hingga mancanegara karena memiliki daya tarik tersendiri. Letak Ekowisata Tangkahan berada pada sejengkal kawasan TNGL dimana taman nasional ini pernah ditetapkan oleh UNESCO sebagai situs warisan dunia, Tropical Rainforest Heritage of Sumatera pada tahun 2004 dan menjadi rumah terakhir bagi harimau sumatera, badak sumatera, orangutan sumatera, dan gajah sumatera. read more

Ancaman Kepunahan Burung Di Indonesia

Penulis : Aina Nur Fitri

Burung Maleo Senkawor (Sumber : digstraksi.com)

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan jenis burung cukup tinggi, yaitu mencapai 1666 pada tahun 2014 (Susanti, 2014 dalam Saefullah et al., 2015) dan terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Hasil inventarisasi terbaru pada awal tahun 2022 menyatakan bahwa saat ini terdapat 1818 spesies burung yang ada di Indonesia (Burung Indonesia, 2022). Hal ini menjadikan jenis burung Indonesia menyusun sebanyak kurang lebih 17% dari total jenis burung di dunia yang mencapai 9700 spesies (Kompas.com, 2021). Namun, 177 spesies burung di antara 17% tersebut berada dalam ancaman kepunahan. read more

Mengenal Kura-Kura Leher Ular Rote, Satwa Endemik Dari Ujung Selatan Kepulauan Indonesia

Penulis : Antonius Dharma

Foto : Maslim As-singkily diambil dari Mongabay.co.id

Pulau Rote atau  sering dikenal juga dengan nama Kepulauan Roti, merupakan salah satu pulau penyusun kabupaten Rote Ndao, kepulauan paling selatan wilayah Nusantara. Kabupaten Rote Ndao merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari 107 dengan luas wilayah sebesar 1.280,10 km² (Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Kab. Rote Ndao, 2019). Dalam aspek keanekaragaman hayati flora dan fauna, kawasan hutan pada Kabupaten Rote Ndao terbagi menjadi beberapa fungsi kawasan dari hutan produksi, hutan lindung, hutan produksi terbatas, hutan konversi, hingga suaka margasatwa (Fanggidae, 2016), yang menyebabkan ditemukannya beberapa Key Biodiversity Areas (KBA) yang menjadi kawasan penting bagi pelestarian habitat satwa seperti burung, reptil hingga mamalia laut, salah satunya yaitu Chelodia mccordi atau yang dikenal sebagai kura-kura leher ular Rote (Ika, 2021). read more

Menilik Proyek “Jurassic Park” Taman Nasional Komodo Menyongsong KTT G20 Di Labuan Bajo

Penulis : Bilal Adijaya

Breaking News!!! Komite Warisan Dunia UNESCO meminta Pemerintah Indonesia menghentikan proyek pembangunan pariwisata di Taman Nasional Komodo[1].

Sumber : Dokumentasi Kemenparekraf diambil dari Kompas.com[5]
Berita yang tak asing, setahun silam pada bulan Juli 2021. Indonesia menggemparkan dunia dengan mengumumkan pembangunan wisata berbasis geopark di TNK, Nusa Tenggara Timur. “Fokus kita adalah menghadirkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan lingkungan dalam konsep Integrated Tourism Master Plan Labuan Bajo,” tutur Menparekraf Sandiaga Uno[2]. Akhir tahun 2021, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah Presidensi G20. Labuan Bajo adalah salah satu tuan rumah dengan wisata unggulan yang dipersiapkan Pemerintah Indonesia dalam ajang satu tahunan itu. “Peningkatan kualitas Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo dilakukan untuk menunjang side event KTT G20 ini,” jelas Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan[3]. read more