Mengenal Lebih Dalam Si Sisik yang Suka Berjemur

Sumber: Ecology Asia (Eutropis multifasciata)

Penulis: Jangker FORESTATION

Kadal (Lacertilia)

Kadal adalah kelompok reptilia bersisik berkaki empat  yang tersebar sangat luas di dunia. Secara ilmiah, kelompok besar ini dikenal sebagai subordo atau anak bangsa Lacertilia yang merupakan anggota dari bangsa reptilia bersisik bersama dengan ular. Kadal pada umumnya bertubuh kecil, padat, bersisik licin dan berkilau, serta hidup di tanah. Kadal pada umumnya memiliki empat kaki, lubang telinga luar, dan kelopak mata yang dapat dibuka-ditutup. Namun, ada pula jenis-jenis yang tidak memiliki sebagian ciri itu.

 

Keanekaragaman

Saat ini, bangsa kadal terdiri dari sekitar 40 suku dengan bentuk tubuh, warna, dan ukuran tubuh setiap jenisnya yang sangat bervariasi. Sebagian jenis mempunyai sisik-sisik yang halus dan mengkilap seolah-olah dilapisi minyak, tetapi sebenarnya sisik-sisik itu kering karena kadal tidak memiliki pori di kulitnya untuk mengeluarkan keringat atau minyak. Beberapa jenis kadal seperti cecak dan tokek memiliki bulu-bulu khusus di telapak kaki yang berfungsi sebagai perekat saat memanjat pohon atau dinding.

 

Habitat dan Penyebaran

Kadal adalah reptilia yang paling sukses berkembang dan dapat dijumpai di semua habitat: hutan, gurun pasir, padang rumput, kebun, sawah, rawa, bahkan di pemukiman dan kota-kota, dimanapun selama kadal bisa menemukan makanan kesukaan mereka. Kadal juga dapat hidup di wilayah sejuk seperti pegunungan. Namun, sebagai binatang berdarah dingin (poikiloterm), kadal tidak dapat bertahan terlalu lama di tempat yang bersuhu rendah dan memerlukan sinar matahari sebagai salah satu sumber energi mereka untuk beraktivitas.

 

Kebiasaan

Sebagian besar kadal aktif pada siang hari dan sebagian lainnya aktif pada malam hari. Sebagian besar kadal memerlukan sinar matahari untuk menghangatkan badannya sebelum beraktivitas. Biasanya, kadal saling berkomunikasi menggunakan isyarat tertentu seperti menggerakkan bagian tubuh tertentu seperti ekor, menjulurkan lidahnya, mengubah-ubah warna kulit atau menaik-turunkan badannya. Pada keadaan tertentu, kadal-kadal jantan seringkali berkelahi untuk memperebutkan wilayah kekuasaan atau kadal betina, seperti saling menggigit atau mencakar, sampai salah satu mengalah dan pergi.

 

Makanan

Kadal adalah reptil omnivor. Makanan kadal meliputi serangga seperti nyamuk, belalang, atau larva, cacing, amfibia, dan bahkan memakan jenis kadal yang sama. Sebagian kelompok kadal juga menyukai bangkai, bahkan kadal besar seperti komodo juga memangsa hewan besar lainnya, misalnya unggas, rusa atau babi hutan.

 

Reproduksi

Sebagian besar kadal berkembangbiak dengan bertelur (ovipar). Telur kadal terdiri dari lapisan luar berupa cangkang lunak yang kedap air, kemudian ada dinding dalam berupa selaput, serta zat puti-kuning telur, yang akan berubah menjadi individu kadal baru apabila diinkubasi. Jenis kelamin pada kadal yang akan menetas sangat dipengaruhi suhu udara di sekitarnya. Apabila suhu udara tinggi, telur tersebut akan berisi kadal jantan, sedangkan jika sebaliknya (suhu udara rendah) akan menghasilkan kadal betina. Namun, batas suhu pasti akan menghasilkan jantan atau betina, sampai saat ini masih diperdebatkan.

 

Sumber: wikipedia (kiri: Heloderma horridum, kanan: Heloderma suspectum)

Kadal yang berbisa

Sejauh ini, dikenal hanya ada dua jenis kadal yang gigitannya terbukti berbisa, yakni kadal monster gila (Heloderma suspectum) dan kadal manik-manik Meksiko (Heloderma horridum). Kedua jenis kadal yang berkerabat ini hidup di gurun di Amerika Serikat bagian barat daya dan Meksiko utara. Meskipun banyak mitos dan legenda tentang kedua makhluk tersebut dan ditemukannya fakta bahwa gigitan mereka bisa menyebabkan luka yang serius, namun belum ada catatan atau informasi mengenai kematian yang terjadi pada manusia akibat gigitan kedua kadal ini.

 

Referensi:

Ditmars, R.L. 1933. Reptiles of the World: The Crocodilians, Lizards, Snakes, Turtles and Tortoises of the Eastern and Western Hemispheres. New York: Macmillan.

Greenberg, D.A. 2004. Lizards. Singapura: Marshall Cavendish.

Pianka, E.R. and Vitt, L.J. 2003. Lizards: Windows to the Evolution of Diversity. Amerika Serikat: University of California Press.

Leave a comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.