Peka Kukang : Pengamatan Kukang di Hutan Kemuning, Temanggung, Jawa Tengah

Foto Tim KP3 Primata FORESTATION FKT UGM dan KSSL FKH UGM

Pada Sabtu, 2 Maret 2019 kawan-kawan KP3 Primata berkesempatan melakukan pengamatan Kukang Jawa (Nycticebus javanicus) di Hutan Kemuning, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Kukang Jawa merupakan salah satu primata yang sering diburu dan dijual. Menurut IUCN Redlist status konservasi kukang Jawa saat ini adalah kritis. Selain dihadapkan dengan tantangan perburuan dan perdagangan illegal, habitatnya saat ini telah berkurang dan semakin sempit, diacu dalam website kukangku hanya tersisa 20% area yang masih layak sebagai habitat satwa tersebut. Pengamatan ini merupakan yang kedua kalinya dan kali ini kami bersama kawan dari KSSL (Kelompok Studi Satwa Liar) FKH UGM.

Hutan Kemuning merupakan salah satu habitat kukang Jawa di Jawa Tengah. Hutan dengan konsep pengelolaan Agroforestry berbasis kopi ini, diketahui tetap menjaga keberadaan kehidupan kukang. Tujuan pengamatan kali ini adalah monitoring dan belajar tentang pengambilan data distribusi primata berdasarkan keruangan. Sebelum melakukan pengamatan, dilakukan sharing mengenai teknis pengambilan data distribusi yaitu mencatat keberadaan kukang dengan menandai titik koordinat melalui GPS. Pengamatan dibagi dalam tiga kelompok untuk menyusuri tiga jalur pengamatan, dimulai pada pukul 22.00 WIB dan diakhiri pada pukul 00.00 WIB. Hasil dari pengamatan ini ditemukan keberadaan kukang hanya ada di dua jalur. Kukang Jawa yang ada di kawasan tersebut beberapa ada yang telah dinamai, seperti Kukang Mahfut, Kukang Eny, Kukang Tungga, dan Kukang Slamet yang telah dilakukan pemasangan GPS Collar pada kukang tersebut. Pemasangan tersebut dilakukan untuk tujuan penelitian. Fungsi dari GPS Collar ini adalah untuk mengetahui keberadaan, daerah ataupun daya jelajah kukang yang ada di Hutan Kemuning.  Selain mendapati keberadaan kukang, kali ini kami juga mendapati adanya mamalia kecil seperti luwak, tupai besar walangkopo atau sering disebut beluk oleh warga lokal, juga herpetofauna seperti bangkong kolong, bunglon, juga beberapa jenis katak. Diharapkan dengan pengamatan kali ini, kawan-kawan yang telah mengikuti dari awal hingga akhir dapat menerapkan salah satu metode yang telah dipelajari untuk penelitiannya, juga menambah jaringan dan pengetahuan akan kukang sehingga semakin peka dan cinta pada primata Indonesia.

Foto Salah Satu Kukang Jawa (Nycticebus javanicus) yang Teramati Bernama Kukang Eny

Leave a comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.