Burung Migran yang Hanya Ingin Hidup Tenang

Penulis: KP3 Burung

Sumber: Fariz Ardianto

Bulan September hingga bulan Maret adalah waktu dimana bumi bagian utara mengalami musim dingin. Pada bulan-bulan tersebut, burung di wilayah tersebut akan melakukan perjalanan panjang menuju daerah beriklim tropis —atau biasa disebut migrasi— untuk mencari makan dan tempat tinggal sementara dengan suhu yang hangat. Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi tujuan akhir dari burung migran, dan daerah Yogyakarta menjadi tempat tinggal sementara dari burung migran. Beberapa jenis burung yang bermigrasi ke arah Indonesia adalah burung layang-layang asia (Hirundo rustica), jalak cina (Sturnus sturninus), cerek asia (Charadrius veredus), trinil pantai (Actitis hypoleucos), dan elang-alap cina (Accipiter soloensis). read more

Burung Bangau Hampir Punah?

Sumber: mongabay.co.id

Penulis: Arnoviananda

Indonesia merupakan habitat bagi beragam jenis burung, bahkan Indonesia bagian timur dijuluki sebagai surga burung. Berdasarkan data Burung Indonesia tahun 2014, Indonesia merupakan rumah bagi 1.666 jenis burung, dengan 426 di antaranya merupakan burung endemik. Namun, kekayaan yang kita miliki berangsur-angsur berkurang karena berdasarkan sebuah studi komprehensif berjudul “Market for Extinction: An Inventory of Jakarta’s Bird Markets”, Indonesia dinyatakan sebagai negara yang paling banyak memiliki jumlah burung terancam punah di Asia. Hal ini didukung dengan data yang didapat dari Burung Indonesia tahun 2014, yang menunjukkan bahwa sejumlah 136 burung di Indonesia berstatus terancam punah. read more

Sunda Flying Lemur (Galeopterus variegatus) / Kubung Sunda

Sumber: Dok. FORESTATION

Penulis: KP3 Primata

Kubung sunda merupakan salah satu mamalia paralayang terbesar, yang memiliki kulit membran/selaput yang cocok untuk meluncur. Dengan selaputnya ini, seekor kubung mampu meluncur dan melayang dari pohon satu ke pohon yang lain hingga sejauh 110 m. Selaput peluncur (patagium) ini digunakan sebagai kamuflase dengan substrat yang dia hinggapi, yang menyerupai kulit kayu dan batang pohon sehingga dapat memberikan perlindungan dari pemangsa. Satwa ini merupakan satwa arboreal yang beraktivitas di malam hari dan sebagian besar memakan daun (herbivora). Selain memakan daun, ia juga memakan bunga, tunas, buah, dan getah sehingga dapat membantu penyebaran benih serta penyerbukan bunga. Kubung sunda tersebar luas di Asia Tenggara, yang meliputi Penisular Malaysia, Sabah, Serawak, Singapura, Burma, Thailand, Vietnam Selatan, dan Indonesia. Di wilayah Jawa tercatat kehadiran kubung sunda di Jawa Barat (Cagar Alam Pangandaran), Jawa Timur (Taman Nasional Meru Betiri), dan Jawa Tengah (Hutan Kemuning, Temanggung). Kubung sunda memiliki nama banyak lokal seperti kubung melayu, walangkekes, kendung dan panggilan lainnya. read more

Lima Gajah Sumatera Mati di Aceh

Gajah mati di Sri Lanka (Sumber foto: AFP)

Penulis: Astri Chairunnisa

Awal tahun ini dunia konservasi dikejutkan oleh berita mengenai salah satu satwa yang dilindungi, yakni gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus). Ditemukan lima ekor gajah sumatera yang mati di Desa Tuwie Peuriya, Kecamatan Pasie Raya, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh. Awalnya BKSDA mendapat laporan dari masyarakat tentang temuan gajah mati. Namun, ketika ditelusuri gajah-gajah itu sudah tinggal tulang belulang.

Diduga gajah-gajah tersebut mati akibat terkena arus listrik. Dugaan tersebut terbentuk karena adanya pagar listrik yang dipasang untuk melindungi perkebunan sawit masyarakat di sekitar lokasi penemuan. read more

Vegetasi Riparian, Seberapa Penting Sih?

Penulis: KP3 Wetland

Pada umumnya, di tepian sungai terdapat berbagai jenis vegetasi yang disebut sebagai vegetasi riparian. Vegetasi riparian mungkin terdengar asing oleh orang awam. Padahal, ia berperan besar bagi manusia, hewan, dan ekosistem. Vegetasi riparian merupakan vegetasi yang tumbuh di tepian sungai yang memiliki ciri morfologi, fisiologi, dan reproduksi yang beradaptasi dengan lingkungan basah. Banyak tumbuhan riparian yang mampu beradaptasi terhadap banjir, pengendapan, abrasi fisik, dan patahnya batang akibat banjir. Vegetasi ini memiliki banyak fungsi antara lain menjaga kualitas air sungai, habitat kehidupan liar, mencegah erosi tepian sungai, dan mengatur pertumbuhan flora akuatik baik tingkat tinggi maupun tingkat rendah. Selain itu, vegetasi riparian juga merupakan habitat yang cocok bagi berbagai jenis fauna. Secara umum, kondisi vegetasi di daerah tepi danau dan sungai (riparian) masih memperlihatkan jenis-jenis yang masih alami yang terdiri dari pohon dan semak. read more

Alih Fungsi Hutan Sebabkan Malaria

Penulis: Herdwita O.

Suatu penelitian mengkaji tentang perubahan alih fungsi lahan hutan melalui pembukaan lahan yang terjadi di Mamuju Tengah pada tahun 2014-2015 menyebabkan merebaknya epidemi malaria. Sebelumnya, pada tahun 2012 Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Lariang, Mamasa Sulawesi Utara mencatat sekitar 822.951 hektar hutan yang ada di wilayah Mamuju berpotensi kritis. Hal ini disebabkan karena adanya pembukaan lahan yang akan dijadikan pemukiman untuk para transmigran. Sebelum kawasan ini dibuka, kawasan ini merupakan hutan primer yang menjadi habitat salah satu hewan, yaitu nyamuk penyebab malaria. read more