Jelajah Konservasi merupakan salah satu program kerja Forestation yang dilaksanakan setiap tahunnya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan pengelolaan konservasi di sebuah kawasan melalui kegiatan pengamatan dan membangun relasi dengan masyarakat sekitar. Kegiatan yang mengusung tema eksplorasi alam dusun Kalipagu ini diikuti oleh baik mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM maupun dari instansi lain dengan total panitia dan peserta sebanyak 53 orang. Pada tahun 2017 ini, Jelajah Konservasi yang dilaksanakan pada tanggal 12-16 Agustus di dusun Kalipagu, Baturraden, Purwokerto .
Di Jelajah Konservasi kali ini, pengamatan dilakukan di Dusun Kalipagu, Baturraden, Purwokerto yang merupakan sebuah dusun enclave (kantong permukiman) di dalam kawasan hutan lereng selatan Gunung Slamet. Dusun ini terletak pada ketinggian sekitar 600 mdpl. Hal yang menarik dari dusun ini adalah posisi dusun yang berada di tengah kawasan hutan yang dikelola oleh Perum Perhutani KPH Banyumas Timur. Kawasan ini menyediakan tempat yang tepat untuk penelitian kelima KP3, yaitu KP3 Burung, KP3 Primata, KP3 Herpetofauna, KP3 Wetland, dan KP3 Ekowisata. KP3 itu sendiri adalah Kelompok Pengamat, Peneliti, Pemerhati. Oleh karena itu, Forestation Kabinet Rubah memilih Baturraden sebagai lokasi pengamatan Jelajah Konservasi 2017.
Pengamatan pada Jelajah Konservasi ini dilakukan selama dua hari yaitu di hari kedua dan ketiga. Pada hari keempat dilakukan focal-edu, wisata bersama ke Lokawisata Baturraden, dan sarasehan bersama perangkat desa. Focal-edu atau Forestation Social education adalah kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pendidikan terkait masalah kehutanan yang ada di masyarakat, yaitu kepada siswa-siswi SD setempat. Sarasehan bersama perangkat desa dilakukan untuk memaparkan hasil pengamatan setiap KP3. Pada KP3 burung menemukan 36 jenis burung, contohnya takur tortor, munguk loreng, cekakak sungai, tekukur, caladi pilik, sepah gunung jantan, kutilang, elang hitam, dan elang jawa. Pada hasil pengamatan KP3 Primata, ditemukan tiga lutung di curug Penganten, dua owa jawa pada daerah dengan ketinggian 800 mdpl, dan satu lutung pada daerah dengan ketinggian sekitar 1000 mdpl. Pada KP3 Herpetofauna, didapatkan sekitar dua puluh jenis amfibi dan reptil yang didapatkan hanya ular welang, forest dragon, dan bunglon. Pada pengamatan KP3 Wetland dilakukan pembuatan tiga Stasiun Pengamatan Aliran Sungai dan diketahui bahwa suhu air sungai adalah 22-23°C. Pada KP3 Ekowisata, pengamatan dilakukan di delapan tempat, antara lain Sendang Pancarasa, Pasir Putih, Lemah Wangi, Pameling Sukma, Pancuran 7, Sorobada, Batur Semende, dan Curug Jenggala. Dari 33 situs yang ada, dikunjungi enam situs, antara lain Sendang Pancarasa, Pasir Putih, Lemah Wangi, Pameling Sukma, Gua Serobadag, dan Batur Semende. Pada hari kelima, para peserta dan panitia melakukan kerja bakti bersama warga dalam rangka menyambut hari kemerdekaan dan kembali ke Yogyakarta.
KP3 Ekowisata
Pengamatan KP3 Burung
Ular hasil Herping KP3 Herpetofauna
Owa Jawa Hasil Pengamatan KP3 Primata
Focal-edu di SDN 1 Kecil, Kalipagu
Wisata bersama di Lokawisata Baturraden
Kerja bakti bersama warga
Pengelolaan ekowisata yang ada di dusun Kalipagu ini tergolong maju karena adanya kerjasama dengan LMDH dan Perhutani, keanekaragaman hayati yang tinggi, dan masyarakat desa mengharapkan bahwa potensi-potensi yang ada di Kalipagu baik keanekaragaman hayati maupun situs warisan budaya dijaga dengan baik.