Makin Hari Makin Gerah? Wah, Pemanasan Global!

Penulis: Sekbend FORESTATION

Saat ini pemanasan global menjadi isu yang hangat untuk diperbincangkan. Pemanasan global terjadi akibat peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Seiring perkembangan zaman, kebutuhan manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya akan semakin tinggi. Hal tersebut berakibat pada semakin besar aktivitas industri, transportasi, pembukaan hutan, usaha pertanian, rumah tangga, dan aktivitas-aktivitas lain yang melepaskan gas rumah kaca. Akibatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer akan terus meningkat. Salah satu kontributor utama gas rumah kaca adalah CO2. Gas CO2 di hasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batubara, selain itu gas CO2 juga dapat dihasilkan dari penebangan hutan (deforestasi). read more

Mirisnya Nasib Satwa sebagai Bahan Uji Coba

Penulis: Arnoviananda

Apa kabar sobat Konservasionis? Rasanya sudah lama tidak bertemu sejak BIF satu bulan yang lalu ya, hehe. Jadi di BIF edisi bulan November ini kita akan membahas tentang satwa lagi nih sobat Konservasionis, tapi bukan satwa yang berlokasi di hutan melainkan satwa-satwa yang berada di laboratorium-laboratorium uji coba!

Baru-baru ini beredar video tentang perlakuan semena-mena terhadap monyet-monyet yang dijadikan sebagai objek uji coba oleh seorang pekerja di Laboratory of Pharmacology and Toxicology (LPT), Hamburg, German. Dalam video tersebut nampak bahwa monyet-monyet kecil yang dijadikan sebagai bahan uji coba sedang menangis dan menjerit kesakitan seperti bayi yang baru lahir. Mereka digantung di sabuk logam yang diikatkan di lehernya untuk menjalani uji toksikologi. Tidak hanya monyet, di dalam video tersebut juga terdapat kucing dan anjing yang terlihat berdarah dan sekarat setelah menjalani uji coba. Uji coba yang dilakukan adalah dengan sengaja memasukkan racun ke tubuh satwa untuk mengetahui banyaknya bahan kimia yang tergolong “aman” bagi manusia. Perlakuan tersebut berdampak buruk bagi para satwa objek uji coba. Dampak yang ditimbulkan meliputi muntah, pendarahan internal, gangguan pernapasan, demam, penurunan berat badan, lesu, masalah kulit, kegagalan organ bahkan kematian [1]. read more

Mengenal Lebih Dekat dengan Rusa Jawa (Rusa timorensis)

Penulis: Herdwita O.

Rusa Jawa (Rusa timorensis) merupakan salah satu satwa liar yang dilindungi di Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018. Rusa Jawa termasuk jenis satwa liar yang dilindungi karena populasinya yang saat ini cenderung menurun. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mengancam kehidupan rusa Jawa di alam liar, antara lain perburuan liar, bencana alam, pertumbuhan  penduduk, dan perladangan berpindah yang dapat berpotensi untuk merusak habitatnya. Oleh karena itu, kegiatan konservasi perlu dilakukan untuk menyelamatkan populasi rusa Jawa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan kegiatan penangkaran. read more

Ikut Latihan Survei Primata Di Petungkriyono, Berkah Nolak Lomba Birdwatching

Penulis: Alfian (Peserta MSP 2019)

Semester tua kuliah, pada waktu ini mungkin mayoritas mahasiswa akan berpikiran untuk fokus pada masa kedepannya dengan menjalani kehidupan sehari hari dengan rajin meningkatkan segala hal yang berkaitan dengan kegiatan akademik kampusnya, dan salah satunya saya. Pada awal memasuki semester 5 (saya anak diploma, di kampus milik kemenkes 🙂 )  sudah saya niatkan dalam hati untuk mengurangi bahkan tidak melakukan kegiatan non akademik yang tidak berhubungan dengan bidang kuliah saya. Akhirnya sayapun memutuskan untuk tidak mengikuti ajang bergengsi bagi pengamat burung yaitu lomba pengamatan burung yang pastinya saya sebagai pengamat burung dengan berat hati menolaknya, ya meski skill saya masih abal-abal dan positif pasti kalah, tapi dalam event tersebut setidaknya bisa menikmati euforia serunya pengamatan dan kegiatan lainnya bersama peburung lain, serta hal penting lainnya adalah nambah kenalan, Eaaaa. Kegiatan sehari-hari sebagai mahasiswa sok rajinpun saya lakukan, meski mungkin tidak ada bedanya dengan semester lain sebelumnya. read more

Kebakaran Hutan Kembali Terjadi, dari Bagian Timur Negeri Ini

Penulis: Arnoviananda

Kebakaran hutan Amazon baru saja menjadi berita yang menggemparkan seluruh dunia karena dengan terbakarnya hutan Amazon, separuh sumber penyumbang oksigen menghilang. Masih belum reda asap di hutan Amazon, kebakaran hutan kembali terjadi di Provinsi Riau dan Jambi hingga asapnya menyebar dan mengancam kesehatan masyarakat Riau dan sekitarnya pada bulan September lalu. Memasuki akhir bulan September, berita kebakaran hutan masih menjadi masalah utama dari sektor kehutanan. Kali ini kebakaran hutan terjadi di Hutan Lindung Egon-Ilimedo yang terletak di Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kawasan ini ditetapkan sebagai hutan lindung seluas 19.456,8 ha melalui register 107 pada 1932, pengukuhan tapal batasnya diresmikan pada 12 Desember 1984, dan disahkan lewat SK Menhut No. 423/KPTS-II/1999 [1]. read more

Lahan Gambut dan Kebakaran

Penulis: Nur Rochim

Kebakaran menjadi hal yang selalu diperbincangkan di Indonesia setiap tahunnya. Banyak sekali kawasan hutan khususnya lahan gambut yang menjadi korban dari kebakaran hutan. Lantas, mengapa selalu gambut? Mengapa gambut sulit untuk dipadamkan bila sudah terjadi kebakaran?

sumber foto: Energy World

Lahan gambut merupakan jenis tanah yang terbentuk dari akumulasi sisa-sisa tumbuhan yang setengah membusuk, sehingga kandungan bahan organik di dalam gambut sangatlah tinggi. Kandungan tersebut tersimpan di dalam tanah, dan bisa mencapai kedalaman 4 meter. Fungsi ekologi lahan gambut sebagai pengatur air, carbon sink, serta melindungi dan menjadi penyangga lingkungan. read more