Apa Kabar Konservasi?

42 posts

Potensi “Blue Carbon Ecosystem” dalam Upaya Penurunan Gas Rumah Kaca

Penulis : Arnoviananda

sumber: researchgate.net

Apa kabar konservasionis? Kembali lagi nih, di Bank Info Forestation yang masih berhubungan dengan artikel sebelumnya tentang perubahan iklim. Pada artikel kali ini kita akan bahas hubungan antara iklim dan ekosistem karbon biru (blue carbon ecosystem). Belakangan ini emisi karbon di dunia semakin meningkat, dalam lingkup global emisi karbon meningkat karena terbakarnya hutan Amazon yang berperan penting sebagai paru-paru dunia. Sedangkan dalam lingkup nasional peningkatan emisi karbon mendapat sumbangan paling banyak dari bidang transportasi, apalagi yang terjadi di kota metropolitan terhitung 182,5 ton emisi CO2 per tahun 2017.  Hal ini tentu saja akan memperparah tingkat emisi rumah kaca. Padahal Indonesia sendiri telah berkomitmen untuk penurunan emisi karbon sebesar 26% pada tahun 2020 dari target dunia sebesar 80%. read more

Bagaimana Dampak Perubahan Iklim terhadap Satwa di Sekitar Kita?

Penulis: Arnoviananda

Masalah Climate Change atau Perubahan Iklim dalam 30 tahun terakhir ini sedang gencar dibicarakan di seluruh Negara. Banyak organisasi peduli lingkungan yang mulai rutin mengampanyekan tentang dampak dan cara penanganan dari adanya perubahan iklim. Suhu panas yang meningkat secara global dapat memengaruhi kesehatan bahkan sosial dan ekonomi masyarakat. Tapi taukah sobat Konservasionis, jika perubahan iklim juga berpengaruh besar bagi satwa liar?

Sumber: National Geographic read more

Upaya Konservasi Dugong di Indonesia

Dugong merupakan mamalia laut anggota ordo Sirenia. Kata ”Dugong” berasal dari bahasa tagalog yang berarti nona laut atau lady of the sea. Dugong dapat ditemukan di perairan dangkal Samudera Hindia dan Pasifik. Di Indonesia dugong dapat ditemukan di perairan Pulau Bintan, Bali, Kalimatan Tengah, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Tengah, Sualwesi Utara, Maluku, dan Teluk Cendrawasih di Papua. Dungong mudah ditemukan pada padang lamun yang menjadi habitat pakannya. Mamalia laut ini meruapakan satwa yang dilindungi. Menurut IUCN Dogong memiliki status rentan punah (vulnerable), dan dalam CITES dugong termasuk dalam golongan Appendix I. Selain itu, dugong secara tegas dilindungi oleh Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Satwa dan Tumbuhan. read more

PERILAKU SIMPANSE SAMA DENGAN MANUSIA KETIKA BERMAIN

Perilaku bermain tersebar luas pada mamalia, dan memiliki konsekuensi bagi perkembangan yang penting. Sebuah studi baru pada simpanse muda menunjukkan bahwa hewan ini bermain dan mengembangkan banyak cara yang sama seperti anak-anak manusia. Dalam membandingkan perilaku-perilaku ini dengan studi sebelumnya yang dilakukan pada manusia, mereka menemukan bahwa kedua spesies ini menunjukkan perkembangan kuantitatif dan kualitatif yang signifikan dalam perilaku bermain dari bayi sampai usia muda.

Studi ini, yang dipublikasikan dalam edisi 16 November jurnal PLoS ONE, dengan demikian dapat pula menjelaskan tentang peran perilaku bermain pada manusia. Para penulis studi ini, Elisabetta Palagi dan Giada Cordoni, dari Universitas Pisa di Italia, menemukan bahwa simpanse bermain soliter yang puncaknya pada masa bayi, sedangkan waktu yang dihabiskan dalam bermain sosial relatif konstan antara masa bayi dan remaja. Namun jenis permainan sosial sedikit berubah seiring pertumbuhannya, dalam hal langkah-langkah seperti pilihan kompleksitas dan teman bermainnya. read more

2019: El Nino dan Dampaknya di Indonesia

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi El-Nino akan terjadi tahun ini dalam tingkatan rendah hingga moderat. Prediksi ini diperkuat dari berbagai lembaga internasional seperti International Research Institute for Climate and Society (IRI)), National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika Serikat dan Bureau of Meteorology (BON) Australia. El Nino merupakan peristiwa menghangatnya lautan lebih dari 0,5 derajat celcius di Samudera Pasifik tropis bagian tengah dan timur yang diikuti oleh perubahan sirkulasi atmosfer di atasnya berbeda dari kondisi normal. Menurut update terakhir beberapa lembaga internasional pada akhir Desember  tahun 2018, El-Nino terjadi di sepanjang Pasifik Ekuator akan berlangsung hingga Maret, April dan Mei. read more

Wacana Penutupan Taman Nasional Komodo

Taman Nasional Komodo berada di wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang didirikan pada tahun 1980 dan ditetapkan oleh UNESCO sebagai situs Warisan Alam Dunia pada tahun 1991 (Komodo National Park, 2016). Taman Nasional Komodo terdiri dari daerah darat dan laut, dan diberi mandat untuk melindungi komodo serta keanekaragaman hayati yang terdapat di dalamnya. Adanya berbagai suguhan potensi dan keunikan di Taman Nasional Komodo menimbulkan dampak pada aspek pariwisata. Tercatat jumlah pengunjung pada tahun 2017 mencapai 122.000 dan mengalami peningkatan pada tahun 2018 hingga mencapai 126.000 pengunjung antara bulan Januari-Agustus. read more