Pengamatan Perilaku Primata Gembira Loka Zoo
Anggota yang ikut serta pengamatan di Gembira Loka Zoo
Yogyakarta – Pada tanggal 6 Oktober 2018 lalu kami mengunjungi kebun binatang Gembira Loka. Kami berangkat menuju lokasi di siang hari pukul 13.00 WIB. Tujuan kami mengunjungi kebun binatang Gembira Loka yaitu mencoba menerapkan metode pengambilan data perilaku primata yang telah dipelajari pada pematerian ruang di minggu sebelumnya. Pengamatan dilakukan pada satu individu primata (focal animal sampling) dengan pencatatan perilaku menurut interval waktu yang telah ditentukan sebelumnya (instataneous sampling). Dalam pengamatan perilaku terdapat unit perilaku yaitu state yang merupakan perilaku individual atau grup yang berlangsung lama (jenis perilaku yang dapat dihitung durasinya/ongoing), lalu event yang merupakan perilaku yang tidak dapat dihitung durasi (hanya dapat dihitung kali kejadian/momentary) (Sackett, 1978), dan bouts yang merupakan kejadian repetitif dari perilaku yang sama (dapat dipisahkan berdasar perilaku dan interval kejadian) (Heiligenberg, 1965; Mulligan 1963).
Simpanse (Pan troglodytes) Lutung Budeng/Jawa (Trachypithecus auratus)
Owa Kalimantan (Hylobates muelleri) Bekantan (Nasalis larvatus)
Pengamatan kali ini kami dibagi menjadi tiga kelompok yang mengamati primata besar yaitu orangutan, simpanse dan primata kecil yaitu bekantan. Interval waktu pencatatan digunakan waktu 5 menit tiap perilaku yang teramati selama 30 menit. Dengan pengamatan di siang hari kami melihat bahwa bekantan lebih sering aktif bergerak dibanding primata besar. Pengamatan perilaku primata dilakukan di kebun binatang memudahkan kami untuk fokus terhadap objek pengamatan, dibandingkan di hutan. Selain kami melakukan pengamatan perilaku, kami juga mengenal jenis-jenis primata disini. Kelompok primata besar yang ada disini yaitu ada orangutan (Pongo pygmaeus) dan simpanse (Pan troglodytes), sedangkan kelompok primata kecil disini yaitu Lutung budeng/Jawa (Trachypithecus auratus), lutung simpai putih (Presbytis mitrata), owa Kalimantan (Hylobates muelleri), dan bekantan (Nasalis larvatus). Dengan pengamatan kali ini diharapkan anggota-anggota KP3 Primata dapat lebih mengenal jenis dan dapat menerapkan metode pengambilan data perilaku primata dengan benar untuk penelitian.
Sumber:
Lehner, P. 1998. Handbook of Ethological Method, Second Edition. Cambridge University Press. England: Cambridge.
Sackett, G.P. 1978. Observing Behavior (Vol. 2): Data Collection and Analysis Methods. Baltimore: University of Park Press.