Oleh : Ryan Prihantoro
Aku Pygma, seekor Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) yang sedang tumbuh dan berkembang. Namun, aku juga tidak terlalu paham bagaimana ibukku dahulu. Sebab setelah aku lahir, hidupku menyendiri tanpa asuhan dan kasih sayang. Rumah tempatku bermain telah berganti dengan tanah lapang, di beberapa tempat hanya ada bekas tebangan pohon yang tak bisa untukku belajar berayun dengan bebas, yang lainnya hanyalah kayu-kayu bekas terbakar. Saatku bermain terlalu jauh, hanyalah terlihat luasnya sawit (Elais sp.) sepanjang mata memandang, yang mana tak satupun buahnya dapat kumakan. Ya itu rumahku sekarang, dengan tandusnya tanah dan kurangnya air yang bisa kuminum. Sedikit dongeng dari beberapa ibu temanku bahwa oknum (re : manusia) telah bersikap rakus, mereka ambil semua yang ada di rumahku, mengubahnya menjadi perkebunan sawit dan sering memburu kami entah untuk hobi ataupun dengan maksud ekonomi.