Arsip:

Kartini Kehutanan

Jane Goodall: Menjadi seorang primatologis, aktivis, pembawa perdamaian, dan perempuan

Pada Juni 1960, Jane Goodall pergi ke Tanzania untuk mengeksplorasi dunia simpanse di alam liar Gombe. Primatologis kelahiran tahun 1934 ini selama perjalanan karirnya lebih dari 50 tahun telah membawa banyak pengetahuan tentang dunia simpanse dan mengemukakan arti lain dari hubungan antara manusia dan satwa. Saat ini Jane Goodall berkeliling dunia untuk mengkampanyekan tentang ancaman yang dihadapi simpanse dan krisis lingkungan. Selain aksinya dalam mengingatkan dunia akan pentingnya menjaga simpanse dari kepunahan, konservasionis asal Inggris ini juga memberikan definisi baru tentang konservasi yang juga melihat kebutuhan masyarakat sekitar dan lingkungan.

Saat Jane Goodall pertama kali memasuki hutan di Gombe, Tanzania, ilmu mengenai simpanse masih sangat minim dan bahkan hanya ada sedikit infomasi tentang genetik unik simpanse yang mirip dengan manusia. Jane Goodall dikenal dengan keberhasilannya dalam mengobservasi simpanse dalam jarak yang sangat dekat. Keberhasilan tersebut tentu bukan tanpa usaha. Usaha pertama Jane Goodall dalam mengobservasi simpanse dalam jarak dekat hanya bisa dilakukan dalam jarak 460 meter sebelum simpanse yang diamati kabur. Pada akhirnya, pendiri The Jane Goodall Institute ini menemukan kelompok simpanse yang dapat diikuti dan menciptakan pola observasi yang tidak mengganggu. Jane hadir setiap pagi pada waktu yang sama di area yang tinggi dekat dengan tempat kelompok simpanse makan di lembah Kakombe. Selama beriringnya waktu, simpanse-simpanse yang ada menoleransi keberadaan Jane dan dalam setahun simpanse-simpanse yang ada di kawasan tersebut memperbolehkan Jane untuk berada di dekat mereka sampai para simpanse tidak lagi menunjukkan rasa takut dan sering menghampiri Jane untuk meminta pisang.

Menjadi seorang perempuan muda pada zamannya, bukan hal yang lumrah untuk bermimpi mengelilingi liarnya Afrika dan berada bersama satwa liar. Tetapi Jane Goodall terus berusaha sampai bisa menembus ketidakmungkinan dan skeptisnya pikiran masyarakat waktu itu. Berkat keyakinan dan dukungan orang terdekatnya, Jane Goodall dapat menjalani hidup seperti yang Ia impikan dan membuat perubahan nyata untuk dunia.

gallery_06_jg3

Jane Goodall dengan hanya berbekal buku log dan binokuler mengamati simpanse di Gombe

gallery_04_goodall

Interaksi akrab Jane Goodall dengan anak simpanse di Gombe

Sumber:

https://www.biography.com/people/jane-goodall-9542363

http://www.janegoodall.org/our-story/about-jane/

http://time.com/5192249/jane-goodall-sexism-gender-equality-documentary/

Oemi Hani’in Suseno: Aksi Murni Membangun Hutan Wanagama

Prof. Dr. Ir. Oemi Hani’in Suseno adalah seorang guru besar di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Beliau merupakan salah satu perintis berdirinya Hutan Wanagama di Gunungkidul. Hutan Wanagama dibangun di atas lahan kritis berupa batu bertanah dalam rangka rehablitasi lahan. Usaha Bu Oemi Hani’in dalam membangun hutan pendidikan ini merupakan hal yang patut dibanggakan. Pembangunan awal Hutan Wanagama Ia lakukan meski menggunakan uangnya sendiri. Beliau juga melakukan usaha-usaha lain untuk membiayai pembangunan hutan ini. Kegigihannya beserta pendiri lainnya membuahkan hasil yang memuaskan. Hutan Wanagama kini menjadi hutan dengan banyak manfaat untuk banyak orang.

Membangun sesuatu yang membutuhkan waktu lama dengan awalan yang dikira tidak mungkin bukanlah hal yang mudah. Bu Oemi Hani’in turut membangun keyakinan masyarakat dalam pembangunan Hutan Wanagama. Beliau berpendapat bahwa dalam pembangunan ini dibutuhkan komitmen dari berbagai pihak. Fokus beliau dalam membangun hutan ini adalah untuk mengatasi permasalahan sosial-ekonomi yang ada di masyarakat sekitar kawasan. Dengan adanya penyelesaian masalah tersebut akan mendukung penjagaan kelestarian hutan kedepannya oleh masyarakat dan juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat tersebut.

Kegigihan yang dilakukan Bu Oemi Hani’in ini merupakan aksi murni yang manfaatnya akan terus mengalir. Diawali dengan keyakinan dan komitmen, beliau bersama pendiri lainnya akhirnya berhasil membangun Hutan Wanagama. Atas usahanya ini, beliau mendapatkan penghargaan Kalpataru pada tahun 1989 sebagai Pengabdi Lingkungan Penghijauan. Perjuangan Bu Oemi Hani’in dapat kita pelajari hikmahnya, bahwa dalam berjuang harus disertai kerja yang tulus.

https://id.wikipedia.org/wiki/Oemi_Hani%27in_Suseno

http://ikhwan-gerrard.blogspot.co.id/2013/04/prof-dr-ir-oemi-haniin-suseno-tokoh.html